Dewasa yang Tertunda
Kita sering menangis
kadang sampai mengemis
mengharap lalu pesimis
akan takdir yang terpampang tragis
melihat semua hal yang manis
yang pait terasa apatis
diri bertanya sendiri, hei manis!
"kenapa kau begitu miris?"
Jika memang dewasa belum kau temui
jika semua gundah belum terurai
jika semua usaha masih menuai
lantas mengapa fana buat kau terbuai?
dewasalah dengan keadaan
lakukan segala pekerjaan
langkah buatlah gerakan
agar semua cita-cita kesampaian
Dewasa butuh waktu
datangnya pun tak tentu
jalan pikiran sering buntu
kepala akhirnya sering menggerutu
apa solusinya?
diamkah jawabannya?
merenungkah langkahnya?
bukan semuanya!
tapi menjadi diri sendiri jalannya.
Komentar
Posting Komentar