Eunoia



"Aku ingin punya pola pikir yang baik. Pola pikir yang membuatku bisa hidup damai tanpa kendala dan pembuangan waktu yang sia-sia. Memikirkan hal-hal buruk hanya akan menghabiskan energi, menipiskan hati, dan menyiksa batin sejak dini."


Itulah yang dipikirkan oleh Jaka. Setelah kepergian Ayahnya dari dunia. Dia sadar bahwa ini adalah suratan dari Sang Maha Kuasa. Saat ini dia coba menyakini, semua sudah digariskan oleh-Nya. 


Namun, pertarungan antar pola pikir baik dan buruk di kepalanya berakhir seri, saat setelah Jaka menguburkan Ayahnya, kekasihnya, Rini, memberitahu bahwa dia telah dijodohkan oleh pilihan orangtuanya, dan datang kepada Jaka, selain berduka cita, juga hendak mengakhiri cinta yang pernah mereka berdua bina 


"Aku ingin mati!", ucap Jaka dalam hati.

"Tapi Aku masih ada ibu dan adik", ucap Jaka dalam hati.


Kepala Jaka penuh dengan pertarungan, yang menang akan menentukan nasib Jaka besok hari. Apakah dia akan terus hidup atau mati.


"Makasih atas sumbangan yaa, Semoga Almarhum diterima di sisi-Nya".

Sedih rasanya, melihat tetangganya meninggal karena menyerah akan keadaan hidup. Jaka pun duduk sembari menunggu orang-orang lain untuk mengshalatinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua yang Kamu Miliki (SKM)

Sang Gadis dan Coklat Favoritnya

Wedang Jahe (Wes ora usah begaDang, Jare pengen sehat Hehe)