Sang Gadis dan Coklat Favoritnya

 


Suatu ketika seorang gadis tengah berusaha berjalan sekuat tenaga menuju kampusnya untuk menyerahkan laporan akhir semesternya, supaya nilai semester ini bisa sesuai keinginannya.


Di tengah terik panas matahari yang menyengat, sang Gadis berjalan dengan hati-hati sangat. Dia harus segara tiba, segera, sebelum sang Dosen kembali ke rumahnya. Setelah menaiki anak tangga gedung fakultasnya untuk menemui sang Dosen di ruangannya. Dia akhirnya berada di depan pintu, dia ketuk, dia masuk, dan betapa terkejutnya dia melihat banyak sekali dosen lain yang sedang melakukan rapat, hingga dia kembali menutup pintu itu rapat-rapat, "ahh bangsat!" ucap dalam hatinya. 


Tidak disangka, bahwa sang Gadis harus menunggu, agar dia dan sang Dosen dapat bertemu. Hal yang membuat dia sedikit gusar adalah kelalaian sang Dosen dalam memberi kabar, membuatnya harus sabar untuk membuat urusannya menjadi kelar. Setelah menunggu lama sangat, sampai tepatnya sore pukul empat, akhirnya sang Dosen keluar dari ruang rapat, sang Gadis pun langsung bangkit dari lantai tempat dia duduk karena disana tidak ada kursi sama sekali. Dia berusaha memberi senyum terbaik agar sang Dosen dapat membantu dengan baik. 

"Permisi, Bu", ucap sang Gadis dengan sangat lembut. 

"Saya ingin menyerahkan laporan saya Bu, sekaligus melakukan bimbingan", tambah sang Gadis.

"Kamu baru lihat kan saya habis rapat, saya belum bisa kalau hari ini, kamu taruh aja di meja saya, saya mau pulang karena udah waktunya."


Terkejut mendengar jawaban sang Dosen yang dengan entengnya memberi tahu sang Gadis bahwa dia ingin segera pulang. Memang sang Gadis tidak memberi tahu bahwa dia telah berada di kampus, tapi sang Dosen sudah bilang untuk menemuinya siang ini. Tetapi, sang Dosen tidak memberi tahu bahwa hari ini ada rapat sampe sore. Sang Gadis memang tidak akan terus-menerus menghubungi dosen karena itu attitude yang wajib dilakukan sang Gadis sebagai mahasiswi. Mungkin sedikit meresahkan, tapi hal ini yang mesti semua mahasiswa lakukan.


Setelah menarik nafas dan berkata 'Hadeeeeehhh',  sang Gadis menaruh laporannya di atas meja sang Dosen. "Tahu gini, mending besok aja sekalian bimbingan, gini kan mesti nunggu beberapa hari", ucap sang Gadis dalam hati. 


Setelah keluar dari gedung fakultas, sang Gadis berjalan seperti zombie, ditambah make up yang sudah luntur serta badannya yang bau matahari. Dia keluarkan ponsel dari saku untuk menghubungi seseorang. "Aku udah selesai nih, jemput yaa", ucap sang Gadis. Setelah menunggu dengan waktu yang tak lama, seorang pria mendatanginya, memberikan sebuah minuman coklat dingin. Terlihat raut bahagia datang dari wajah sang Gadis, ditambah lagi setelah dia menyedot minuman coklat dari sang Pria.

"Gimana? Aman?", tanya sang Pria.

"Yaahh gitu dah namanya dosen.. harus nunggu dikasih feedback".

"Ohh yaudah, sabar yaa, jangan terlalu dipikirkan, semua akan selesai kok pada waktunya."

sang Pria pun memberikan satu kantong coklat yang membuat sang Gadis berkata, "Yeeeyy!"

"Yuk cari makan, kita healing tipis-tipis lah", ucap sang Pria.

"Ayuuk, aku pengen maklor".

"Sama aku juga".


Setelah memasangkan helm kepada sang Gadis dan menurunkan footstep motornya, dinaiki motor itu olehnya (sang Gadis) dan dinyalakan motor itu oleh sang Pria dan dia mulai mengendarai motornya dengan penuh hati-hati, sementara sang Gadis menikmati coklat-coklat favoritnya, dengan penuh senyuman dan sesekali menaruh kepalanya yang berat itu ke punggung sang Pria. 

"Terima kasih yaa", ucap sang Gadis.

"Sama-sama selalu", balas sang Pria.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hilang Dari Radar

Ludahi Aku